Proses Penyusunan Penilaian
Kinerja
Proses penyusunan penilaian
kinerja menurut Mondy dan Noe (1993:398) terbagi dalam beberapa tahapan
kegiatan yang ditunjukkan dalam gambar di bawah ini:
Sumber : Mondy dan Noe (1993:398)
Langkah pertama yang harus
dilakukan dalam menyusun sistem penilaian kinerja yaitu harus digali terlebih
dahulu tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi dengan adanya sistem penilaian
kinerja yang akan disusun. Hal ini menjadi penting karena dengan mengetahui
tujuan yang ingin dicapai akan lebih memudahkan dalam menentukan desain
penilaian kinerja.
Langkah yang kedua, menetapkan
standar yang diharapkan dari suatu jabatan, sehingga akan diketahui
dimensi-dimensi apa saja yang akan diukur dalam penilaian kinerja.
Dimensi-dimensi tersebut tentunya harus sangat terkait dengan pelaksanaan tugas
pada jabatan itu. Tahap ini biasanya dapat dilakukan dengan menganalisa jabatan
(job analysis) atau menganalisa uraian tugas masing-masing jabatan.
Setelah tujuan dan dimensi yang
akan diukur dalam penilaian kinerja diketahui, maka langkah selanjutnya yaitu
menentukan desain yang sesuai untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Penentuan
desain penilaian kinerja ini harus selalu dikaitkan dengan tujuan penilaian.
Hal ini karena tiap-tiap desain penilaian kinerja memiliki kelemahan dan
kelebihannya masing-masing. Sebagai contoh, penilaian kinerja yang dilakukan
untuk menentukan besaran gaji pegawai dengan penilaian kinerja yang bertujuan
hanya untuk mengetahui kebutuhan pengembangan tentunya memiliki desain yang
berbeda.
Langkah berikutnya adalah
melakukan penilaian kinerja terhadap pegawai yang menduduki suatu jabatan.
Penilaian kinerja ini dapat dilakukan oleh atasan saja, atau dengan sistem
360o. Penilaian dengan sistem 360o maksudnya adalah penilaian satu pegawai
dilakukan oleh atasan, rekan kerja yang sejajar/setingkat, dan bawahannya.
Hasil dari penilaian kinerja,
selanjutnya dianalisa dan dikomunikasikan kembali kepada pegawai yang dinilai
agar mereka mengetahui kinerjanya selama ini serta mengetahui kinerja yang
diharapkan oleh organisasi. Evaluasi terhadap sistem penilaian kinerja yang
telah dilakukan juga dilaksanakan pada tahap ini. Apakah penilaian kinerja
tersebut sudah dapat mencapai tujuan dari diadakannya penilaian kinerja atau
belum. Apabila ternyata belum, maka harus dilakukan revisi atau mendesain ulang
sistem penilaian kinerja.
0 komentar
Posting Komentar